Backlink atau link balik merupakan salah satu kekuatan besar
yang dibutuhkan seorang praktisi SEO. Mengapa? Karena hingga saat ini backlink
masih menjadi salah satu sinyal yang digunakan oleh Google dalam menentukan
peringkat suatu website ataupun blog. Uniknya, algoritma Google terus melakukan
peningkatan agar hasil pencarian semakin manusiawi. Oleh sebab itu, manakala
Anda membangun suatu backlink dengan salah, maka dampaknya amat sangat besar.
Untuk itu, dalam artikel kali ini Anda akan diajak untuk mengetahui apa saja
kesalahan-kesalahan dalam membangun backlink, sehingga nantinya bisa dijadikan
bahan pelajaran.
- 1. Cita rasa spam
Perlu diingat, “SPAM” adalah satu kata berjuta makna yang
hakikatnya 100 persen dibenci oleh Google. Meskipun Anda melihat sekarang ada
website yang tumbuh dengan backlink yang bernilai spam, tetap saja cepat atau
lambat Google akan menggaruknya.
Indikasi suatu backlink dapat dinilai sebagai hasil spam
sangatlah banyak. Bahkan backlink yang dibuat secara sengaja oleh diri Kita
sendiri, misalnya saja dengan berternak web 2.0, lalu Kita isi sendiri
artikelnya dan Kita submit backlinknya merupakan bentuk dari spam yang nyata.
Namun karena diramu dengan apik, tanpa terlalu banyak footprint, backlink
tersebut menjadi terlihat natural. Oleh sebab itu, banyak praktisi SEO yang
mengatakan bahwa jika ingin membangun backlink, maka buatlah senatural mungkin.
Lalu bagaimana backlink yang benar-benar natural? Backlink
natural tercipta oleh orang lain, bukan Kita atau pihak yang berhubungan dengan
situs Kita. Contoh saja, misalnya Anda membuat artikel mengenai jenis-jenis
mobil. Setelah itu ada situs berita yang menerangkan soal mobil, lalu
merekomendasikan para pembaca untuk mengunjungi artikel Anda dengan menaruh
link di dalam konten Mereka. Link inilah yang akan menjadi backlink, entah itu
nofollow maupun dofollow.
- 2. Anchor text yang sama
Kesalahan membangun backlink selanjutnya yang sering
dilakukan dan berdampak buruk pada website adalah anchor text yang sama,
sehingga memunculkan footprint yang dapat dibaca oleh algoritma. Contoh saja,
misalnya kata kunci yang Anda bidik adalah “sepatu kasual”. Manakala Anda
membangun backlink dengan kata tersebut disemua backlink yang Anda buat dengan
jumlah yang sangat banyak, maka Google cepat atau lambat akan menyatakan bahwa
backlink tersebut tidak sehat, dibuat-buat, tidak natural, hingga muncul yang
namanya pinalti.
Oleh sebab itu, ada baiknya dalam membangun baclink, buat
variasi anchor text. Misalnya beberapa persen menggunakan kata kunci yang
dibidik, sebagian lainnya menggunakan naked url atau url langsung, sebagian
lainnya menggunakan longtail keyword dan lain sebagainya. Semakin bervariasi,
maka semakin terlihat natural backlink Anda tersebut, meskipun power dari
backlinknya tidak akan terasa dengan cepat.
- 3. Kurangnya konsistensi
Sebagian pemula beranggapan bahwa dengan menggunakan
beberapa puluh backlink saja bisa membuat websitenya menang dalam kata kunci
dengan pencarian dan kompetitor yang besar. Hal ini bisa jadi benar, manakala
backlinknya benar-benar berkualitas. Meskipun ada lagi aspek-aspek lainnya,
seperti waktu indeks backlink dan kualitas backlink kompetitor.
Dengan pemikiran yang dangkal tersebut membuat para pemula
menjadi malas dalam mencari backlink, sehingga yang harusnya konsisten, semisal
sehari beberapa backlink atau seminggu atau sebulan sekali, menjadi nol.
Padahal alpha dalam membangun backlink bisa mengindikasikan bahwa backlink yang
dibuat bercita rasa spam. Logikanya, Google akan melihat, mana mungkin suatu
website pada suatu waktu mendapatkan backlink secara konsisten dan besar, lalu
tiba-tiba tidak mendapatkannya lagi, bahkan hilang backlink-backlink
sebelumnya.
Dengan mengetahui 3 kesalahan dalam membangun backlink di
atas, sudah sepantasnya Anda berhati-hati dalam membangun link balik. Eksternal
link building masih hidup dan mungkin akan terus bertahan. Yang berbeda dari
waktu ke waktu adalah penilaian Google akan backlink tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar